7 Langkah Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

Selasa, 11 Desember 2012


Narkoba No Way

Lebih baik mencegah dari pada menyembuhkan. Mencegah para remaja maupun orang dewasa dari penyalahgunaan narkoba sebetulnya tidak rumit sama sekali, asal kita tahu benar apa yang harus kita lakukan dan apa yang kita hadapi.

Berikut adalah 7 langkah pencegahan untuk menghindarkan seseorang dari pemakaian dan penyalahgunaan zat-zat berbahaya tersebut.

1.         Menanamkan pemahaman hidup sehat anak usia dini
Sebagai orang tua, kita harus dapat menerangkan dengan menarik untuk menanamkan perilaku hidup bagi anak-anak kita. Misalnya asupan makanan/minuman apa yang baik bagi tubuh mereka dan asupan makanan/minuman apa yang berbahaya bagi tubuh mereka. Ini akan mempertajam kesadarannya akan tubuhnya sendiri yang harus ia rawat dengan baik bagian luar dan dalamnya. Pengetahuan mengenal fungsi dan kekuatan/kelemahan tubuhnya sendiri, harus diberitahu.
Perilaku hidup sehat akan paling manjur hasilnya bila diajarkan sedari anak kita masih kecil, sedini mungkin. Karena apa saja yang ia pelajari sewaktu kecil akan melekat selamanya di memori otaknya. Menanamkan kesadaran hidup sehat dengan berolah raga secara rutin (yang tentunya harus juga diterapkan oleh kedua orang tua mereka), menjadi kelanjutan dari langkah sebelumnya tadi.
Orang tua seyogianya menjadi role-model bagi anak-anak mereka, harus memberikan contoh yang baik bila ingin anaknya berperilaku baik. Sering kali kita sebagai orang tua lupa bahwa anak kita belajar dari tingkah laku dan perilaku kita yang mereka lihat dan perhatikan setiap harinya dari bayi sampai remaja. Anak-anak kita belajar, meniru, dari orang yang sehariannya berada paling dekat dengan mereka. Maka seharusnya kita tidak merokok atau minum minuman beralkohol bila kita tidak mau anak-anak kita meniru kita atau bahkan mencoba-coba dan menyalahgunakan narkoba.
2.         Pemahaman akan adanya racun di sekeliling kita
Memberikan pemahaman sedini mungkin akan adanya racun di alam sekeliling kita, akan sangat bermanfaat dan dapat menyelamatkan anak-anak kita dari penggunaan zat-zat berbahaya. Penerangan bahwa ada racun pada tumbuh-tumbuhan seperti jamur dan tumbuhan lainnya yang beracun, racun pada gigitan ular, sengatan ubur-ubur, dan binatang lainnya yang berbisa, juga racun yang secara sengaja maupun tak sengaja diproduksi oleh manusia, seperti polusi asap dari knalpot mobil, asap dan limbah beracun dari pabrik-pabrik, asap rokok, dlsb.
Mendidik meraka untuk sadar (aware) bahwa zat-zat yang sangat berbahaya bagi tubuh kita (bagi kelangsungan hidup kita) ada di sekitar kita dan setiap zat yang membahayakan kesehatan kita harus dijahui (avoid) atau terkadang dimusnahkan. Jadi bila suatu saat ia akan berhadapan dengan narkoba (biasanya ditawarkan oleh lingkungan teman-teman terdekatnya), maka kita harapkan ia akan menolak untuk mengkonsumsi narkoba, zat yang asing yang dapat membahayakan kesehatan dan hidupnya. Maka dari itu informasi mengenai racun di sekeliling kita, juga narkoba, harus diberikan kepada mereka sedetail dan sejelas mungkin.
3.         Memberikan informasi yang akurat dan jelas
Memberikan informasi yang akurat dan jelas mengenai bahaya dari setiap jenis narkoba merupakan kewajiban bila kita ingin membentengi/menyelematkan anak-anak kita (atau pun orang lainnya) dari bahaya narkoba. Tanpa informasi yang akurat dan jelas, seorang anak belum tentu menyadari narkoba yang ditawari temannya itu berbahaya bagi kehidupannya. Tetapi bila ia mendapat informasi yang akurat dan jelas mengenai bahaya narkoba, pasti ia akan menolaknya. Seharusnya pemberian informasi yang akurat dan jelas harus juga diberikan oleh sekolah-sekolah sebagai salah satu sub-kurikulum yang wajib diikuti oleh setiap anak. Informasi mengenai jenis-jenis narkoba. Dampak bila menggunakannya, dampaknya bagi organ-organ tubuh kita serta dampak dari segi hukumnya bila tertangkap memiliki, menggunakan atau mengedarkan narkoba; Penyakit yang dapat diderita sebagai akibat pemakaian narkoba (infeksi klep kanan jantung, kerusakan hati atau cirrhosis, HIV/AIDS, dan lainnya)
Hampir dapat dipastikan bila seorang sudah mendapatkan informasi mengenai narkoba yang akurat dan jelas, daya tarik narkoba yang seindah apapun akan lansung amblas, sirna, dibandingkan dengan dashatnya dampak kerusakan yang akan diakibatkan oleh zat-zat narkoba itu kepada penggunannya.
4.         Bekerjasama dengan tempat pendidikan (sekolah atau universitas)
Bekerjasama dengan sekolah ataupun universitas di mana anak-anak kita menuntut ilmu, untuk merancang program pemantauan, pencegahan, dan juga program penanggulangan narkoba secara holistic yang spesifik dengan pusat-pusat pendidikan tersebut (yang sebetulnya hanya berbeda sedikit saja dari satu sekolah ke sekolah yang lainnya)
Kerjasama yang terkoordinir dengan baik yang melibatkan setiap sendi dalam kehidupan di sekolah ataupun kampus seperti: Dosen, guru-guru, guru BK (bimbingan konseling), Osis, Satpam/security, penjaga kantin, dan karyawan lainnya di lingkungan sekolah/kampus (yang sering mendapatkan para siswa/mahasiswanya memakai narkoba di WC/toilet), dan yang lainnya.
5.         Tanggap lingkungan
Orang tua selalu tanggap lingkunga di rumah mereka sendri, di mana anak-anak mereka tumbuh. Orang tua harus selalu sadar akan perubahan-perubahan kecil dari perilaku sang anak. Perubahan-perubahan masa puber dan peralihan anak menjadi remaja, remaja menjadi dewasa, tidak sama dengan perubahan perilaku seorang anak yang mulai ter ekspos pada narkoba, atau yang sudah kecanduan narkoba.
6.         Bekerjasama dengan lingkungan rumah
Kita sebaiknya bekerjasama dengan lingkungan rumah kita seperti dengan ketua RT, RW, dsb. Terutama dengan tetangga yang mempunyai anak seusia atau yang lebih tua dari anak kita. Menjalin hubungan yang baik dengan para tetangga selalu mendatangkan kenyamanan dan keamanan bagi kita.
Kita bisa membuat sistem pemantauan keamanan bersama tetangga lainnya yang juga melibatkan ketua RT untuk memantau keamanan umum dan memantau bila ada anak-anak di RT kita yang disinyalir menggunkan narkoba. Bila sistem yang dibangun bersama para tetangga itu kuat, dijamin gejala-gejala penyalahgunaan narkoba di pemukiman kita akan terdeteksi dan dapat tertanggulangi dengan cepat dan baik
7.         Hubungan interpersonal yang baik
Hubungan interpersonal yang baik dengan pasangan dan juga dengan anak-anak kita, akan memungkinkan kita melihat gejala-gejala awal pemakaian narkoba pada anak-anak kita. Kedekatan hubungan batin dengan orang tua akan membuat anak merasa nyaman dan aman, menjadi benteng bagi keselamatan mereka dalam mengarungi kehidupan mereka nanti.
Bila orang tua sering ribut, cekcok, maka itu bisa memengaruhi sang anak secara psikologis. Kegalauan ini bisa memancingnya untuk mencoba narkoba dengan berbagai macam alasan yang dicarinya sendiri. Misalnya supaya diperhatikan, sikap masa bodoh terhadap hidupnya, untuk mengatasi kemarahan, ketidaksenagan, atau kesedihan yang timbul dari melihat orang tua mereka yang selalu bertengkar.
Ketujuh langkah itu sangat ampuh melindungi anak-anak kita dari godaan untuk mencoba zat-zat narkoba, asalkan ke tujuh langkah pertama itu dijalankan dengan penuh komitmen, sungguh-sungguh, dan dengan sebaik-baiknya.

SUMSEL NOMOR TIGA PEMAKAI NARKOBA REMAJA

Pemakaian narkoba di kalangan remaja dan mahasiswa di Sumatera Selatan (Sumsel) menempati urutan ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Sumatera Utara. Hal itu diungkapkan Penyuluh Madya Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Yudi Kusmayadi dalam diskusi narkoba dan judi yang diselenggarakan Jaringan Jurnalis Televisi, Rabu (13/2) di Palembang, Sumsel.
Menurut Yudi, peringkat tersebut diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan BNN bersama Universitas Indonesia pada tahun 2006. Penelitian tersebut menunjukkan dari jumlah total pengguna Sumsel menduduki peringkat sepuluh besar, namun khusus pengguna di kalangan remaja dan mahasiswa Sumsel urutan ketiga.
Yudi menjelaskan, indikator tingginya pemakaian narkoba di kalangan remaja dan mahasiswa terlihat dari angka prevalensi. Angka prevalensi yang mencapai 5,6 persen berarti dari 100 remaja dan mahasiswa terdapat lima sampai enam orang yang menggunakan narkoba.
Kepala Polda Sumsel Inspektur Jenderal Ito Sumardi yang juga sebagai pembicara dalam diskusi tersebut mengatakan, tingginya jumlah remaja dan mahasiswa yang menggunakan narkoba justru karena aparat kepolisian di Sumsel aktif melakukan penangkapan.
Akibat banyaknya tersangka narkoba yang ditangkap menyebabkan jumlah pemakai narkoba di Sumsel tinggi. Setiap dilakukan penangkapan selalu dilaporkan. Semakin intensif penangkapan, semakin berdampak pada tingginya angka pemakai narkoba, kata Ito.

| supri's BLOG

| supri's BLOG

story map d-s

Senin, 03 Desember 2012



STORY MAP

NAMA: DENY SANUSI
KELAS: XI-ipa1

SIGARLAKI AND LIMBAT



A.Setting


No
Character
Place

Sigarlaki
Forest

Limbat
Home


Pond


 B. Problem

one day they were unable to obtain a tail game. The frustration finally peaked when Limbat reported to her employer that meat supplies in their homes have been lost stolen.


C.Plot

Introduction; In antiquity in Tondano lived a mighty hunter named Sigarlaki. He is very famous for its expertise spear. None of the targets that escaped from his spear.
Body: Sigarlaki have a very loyal servant named Limbat. Almost all of the work ordered by Sigarlaki done well by Limbat. Although well known as a powerful hunter, one day they were unable to obtain a tail game. The frustration finally peaked when Limbat reported to her employer that meat supplies in their homes have been lost stolen.
             Without thinking, at the time that morning Sigarlaki accuse the maid was stealing their meat supplies. The Limbat be very surprised. Never thought employers would bear accuse him of theft. But he was convinced that all of this is just a trial from God.
             Then Si Si Limbat Sigarlaki asked to prove that he was not stealing. The trick is Sigarlaki will stick his spear into a pond. At the same time he sent Limbat Si diving. When the spear was first out of the pool means Si Limbat not steal. When The Limbat coming out of the pool first then proved that he stole.
             Terms of weird that makes The Limbat fear. But somehow he is willing to prove himself clean. Then he dived Sigarlaki plugging along with his spear.
             Just stick the spear, suddenly Sigarlaki saw a wild pig drinking at a pool. He immediately raised his spear and threw it toward the boar. But tombakan had escaped. The Sigarlaki thus should have lost to Si Limbat. But he asked that the evidence was repeated again.

Clossing: With a heavy heart Limbat The employer finally follow orders. Just stick the spear in the pool, suddenly Sigarlaki leg was bitten by a large crab. He was screaming in pain and unintentionally raised his spear. Thus finally Si Limbat wins. He was able to prove he did not steal. While Sigarlaki because of indiscriminate accusation, large crab bitten suspended and eventually Sigarlaki was sorry that he did not believe the words of the Limbat



D.Hidden Message

Do not like to accuse people without proof.

Kamis, 29 November 2012

= War = Spider
                
When I was 5 years old I was a humiliating experience for me as well as creepy. On a quiet night at exactly 10:30 pm I woke up from the dream world and went straight to the bathroom to urinate, for some reason I could not fall back asleep, I tried to close my eyes, but not too sleepy to come, as there is a bad feeling that would happen .
             
It's true, when I reached over and turned his head to the heavens my room, how surprised I was when I found five spiders big enough sarangnya.Memang I almost fell out of the fear of many-legged animal, it feels like once I shouted but I'm definitely going to wake the whole house and even my neighbors might bangun.Terpaksa I hold to the extent that a cold sweat and nearly wetting.
            
An hour later one spider suddenly the wind and fell and landed on my head, spontaneously I took my English dictionary that is thick and memukulkanya near me to my face. Unfortunately my book so thick it was about a spider instead just hurt my nose to bleed, like mocking spiders fell danced under my bed and then hidden somewhere kemana.Namun I could only surrender and turned back to return to the four- The remaining profit.Not for some time, one of the spider as accidentally dropped, but I'm getting somewhere with a few pillows, brooms and rolling like going to war. When the spider up in bed, I simply throw all the objects that I take that and I'm treading it all. Not stopping there, the third even spiders still on as to attack, they dropped away one by one. I had direct wits I grabbed all the objects that exist near me and threw it. And right about all of that spider. I was overjoyed to find all the spider was dead.But a few moments later at exactly 02.30WIB open my door and find his father, mother, sister and maid like my surprise when I saw the situation as a disaster. "You are doing aja's deck, rame really really!" Said my sister, "Lha yeah, it bothers you a sleeping person, it is what you do anyway? "My father added. "Anu well there was a spider so big, scary deh." Mine. "Ah, you are too much! Just because a spider aja kok up like this! "Said my brother. "Well it's okay, why lha nose kid? How to bleed like that? "Said the mother. "It's okay mom, just a scratch." I answered with a lie. "It's been done before, you used to sleep with your sister there and tomorrow's aunt Minah Riani yes please make up this room." Begged father wisely. "Well sir, tomorrow morning- I am going to do. "said aunt Minah. "Yes bi, we now let's sleep, sleepiness ya!" I begged her-ucek rubbed my eyes are sleepy. "Yes-yes, let's all sleep!" Replied the mother.Once in the bedroom my sister, I went straight to bed, glancing at the ceiling and said "Gee, not a spider the same war again." My sister glances with a chuckle and said, "I can sleep once you have school tomorrow right?" "Okay sis" I replied. And a few minutes later I was fast asleep.

          


Intrinsic value:1. Theme: Phobia or fear of excessive2. Leader: Riani, sister, mother, father, aunt Minah.3. Character:a. Riani: coward (Granted I'm most afraid of that many-legged animal)
  
Sloppy (I spontaneously take my English dictionary that is thick and memukulkanya near me to my face. Unfortunately my book so thick it was about a spider instead just hurt my nose to bleed)
 
Liar ("It's okay mom, just a scratch." I answered with a lie.)b. Big Brother: Grumpy ("You are doing aja's deck, rame really really!" Cried my sister) (. "Ah, you are ridiculous! Happened just because spiders aja kok up like this!" Said my brother.)
 
Easy laughs (My brother glanced chuckling)



c. Father: Grumpy ("LHA yeah, it bothers you a sleeping person, it is what you do anyway?" Added the father.)
 
Wise ("It's been done before, you used to sleep with your sister there and tomorrow's aunt Minah Riani yes please make up this room." Begged father wisely.)d. Mother: Patience ("Well it's okay.")
 
Attention ("Well it's okay, why lha nose kid? Kok to bleed like that?" Said the mother.)c. Aunt Minah: Diligent ("Well sir, tomorrow morning I will do." Said aunt Minah.)4. Flow: Forward5. Angle of view: first person6. Mandate: Do not be too timid by any7. Setting / background:a. Place: Riani bedrooms, bathroom, bedroom brotherb. Time: Evening, at 10:30 pm until 2:30 pm at the morningc. Atmosphere: Lonely8. The value of health: Do not be afraid of anything too much, because it is not good for health.

Daftar Blog Saya

nama saya Supriyadi ,saya biasa di panggil teman-teman saya supri/ucup
saya sekolah di sma negeri 1 tanjung raja kelas XI-ipa1

Total Tayangan Halaman


Twitter Value

Translate

Mengenai Saya

Foto saya
tanjung raja, sumatra selatan, Indonesia

Pengikut

supri's BLOG